Jikasudah di lakukan tindakan preventif (pencegahan) namun masih saja terjadi serangan bulai diambang batas wajar, akan dari itu anda harus segera mengambil tindakan cepat seperti berikut : Secepat mungkin menyemprotkan insektisida berbahan aktif abamektin di roling dengan dimetoat sehari sekali selama 3 hari berturut-turut. JAKARTA, - Serangan patogen penyebab penyakit tanaman menjadi salah satu kendala dalam budidaya terong. Salah satu penyakit yang dijumpai pada tanaman terong yaitu penyakit layu. Tanaman terong layu bisa disebabkan oleh infeksi bakteri maupun jamur. Sekilas penyakit layu akibat bakteri dan jamur terlihat sama yaitu daun bagian atas mulai layu dan lama kelamaan menjadi kecoklatan hingga akhirnya mati. Meskipun memiliki gejala yang hampir sama, kedua penyakit tersebut masih bisa dibedakan. Cara pengendaliannya juga berbeda. Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa 27/12/2022, berikut penjelasan juga Pahami Penyebab dan Cara Mengatasi Kerontokan Bunga dan Buah Terong Perbedaan penyakit layu bakteri dan jamur pada tanaman terong Tanaman terong layu akibat bakteri dan jamur masih dibedakan dengan cara mencabut tanaman yang bergejala, lalu memotong akarnya. Apabila disebabkan oleh bakteri patogen, maka potongan akan mengeluarkan lendir yang berbau. Shutterstock/VVVproduct Ilustrasi tanaman terong yang layu Potongan akar tersebut kemudian dicelupkan dalam air selama beberapa menit. Apabila muncul asap dari air, maka bisa dipastikan penyakit tersebut disebabkan oleh itu, penyakit layu karena jamur tidak berbau dan tidak menimbulkan lendir. Saat dicelupkan ke air juga tidak terlihat asap. Infeksi akibat bakteri lebih cepat dibandingkan infeksi karena jamur. Tanaman terong yang terinfeksi jamur akan terlihat layu saat siang hari dan kembali segar ketika sore hari. Baca juga Ciri Batang Terong Terserang Penyakit dan Cara Mengendalikannya Cara mengendalikan tanaman terong layu akibat bakteri Pengendalian penyakit layu bakteri pada tanaman terong bisa dilakukan dengan cara, seperti berikut Mengaplikasikan agensia hayati Pseudomonas fluorescens dan Bacillus subtilis. Menggunakan pupuk kandang yang terfermentasi sempurna. Menggunakan pupuk urea secukupnya. Mencelupkan bibit pada bakterisida yang berbahan aktif agrimycin. Mengatur irigasi agar tanaman tidak tergenang. Cara mengendalikan tanaman terong layu akibat jamur Sementara itu, apabila tanaman terong layu karena infeksi jamur patogen, maka pengendalian yang bisa dilakukan seperti berikut Baca juga 5 Penyakit pada Tanaman Terong yang Merugikan Menggunakan varietas tahan. Mengaplikasikan fungisida. Mengendalikan nematoda di tanah. Pasalnya luka pada akar yang disebabkan oleh nematoda bisa menyebabkan infeksi jamur pada akar. Dengan demikian, pengendalian nematoda akan mengurangi risiko infeksi jamur patogen di perakaran. Aplikasi Trichoderma sp. Menggunakan alat pertanian yang bersih dan steril. Menanam benih sehat. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jikasudah dilakukan tindakan preventif (pencegahan) namun masih saja terjadi serangan bulai diambang batas wajar, maka anda harus segera ambil tindakan cepat sebagai berikut : Segera menyemprotkan insektisida berbahan aktif abamektin di roling dengan dimetoat sehari sekali selama 3 hari berturut-turut. Setelah itu gunnakan insektisida sistemik.
Tanaman terong merupakan tanaman yang sering ditanam di halaman rumah atau kebun. Terong bisa tumbuh dengan subur jika diberi perawatan yang tepat. Namun, terkadang tanaman terong mengalami masalah seperti bulai. Bulai adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur dan menyerang daun serta buah terong. Jika tidak segera diatasi, bulai bisa merusak tanaman terong secara keseluruhan. Berikut adalah cara mengatasi bulai pada tanaman terong 1. Menjaga Kebersihan Tanaman Terong Menjaga kebersihan tanaman terong adalah hal yang sangat penting untuk mencegah bulai. Pastikan untuk membersihkan daun terong secara teratur dari debu dan kotoran. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan kain lembut atau kuas. Selain itu, pastikan juga untuk membuang daun atau buah terong yang sudah terkena bulai agar tidak menyebar ke tanaman yang lain. 2. Menggunakan Fungisida Jika tanaman terong sudah terkena bulai, maka penggunaan fungisida menjadi solusi yang tepat. Pilihlah fungisida yang sesuai dengan jenis bulai yang menyerang tanaman terong. Pastikan untuk membaca petunjuk penggunaan fungisida dengan baik dan benar agar tidak merusak tanaman terong. 3. Memberikan Sinar Matahari yang Cukup Tanaman terong membutuhkan sinar matahari yang cukup agar tumbuh dengan baik. Pastikan tanaman terong mendapatkan sinar matahari yang cukup setiap harinya. Hal ini dapat membantu meningkatkan kekebalan tanaman terhadap serangan bulai. 4. Memberi Pupuk yang Tepat Pemberian pupuk yang tepat juga dapat membantu mencegah bulai pada tanaman terong. Pilihlah pupuk yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman terong. Pastikan untuk memberi pupuk secara teratur dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan. 5. Membuat Ventilasi yang Baik Tanaman terong membutuhkan ventilasi yang baik agar tidak lembab dan menjadi tempat yang ideal bagi pertumbuhan jamur penyebab bulai. Pastikan untuk membuat ventilasi yang baik di sekitar tanaman terong, seperti membuat lubang-lubang kecil di dinding atau atap rumah kaca greenhouse. 6. Merendam Tanaman Terong dalam Air Garam Jika bulai sudah menyebar ke sebagian besar tanaman terong, maka merendam tanaman terong dalam air garam dapat membantu mempercepat penyembuhan. Caranya, siapkan air yang sudah diberi garam secukupnya, lalu rendam tanaman terong di dalamnya selama 15-20 menit. Setelah itu, bilas tanaman terong dengan air bersih dan biarkan kering di bawah sinar matahari yang cukup. 7. Memangkas Bagian Tanaman yang Terinfeksi Jika bulai sudah menyebar ke sebagian besar bagian tanaman terong, maka memangkas bagian yang terinfeksi merupakan solusi terbaik. Potonglah daun atau buah terong yang terkena bulai dengan pisau yang tajam dan bersih. Setelah itu, pastikan untuk membersihkan pisau dengan disinfektan agar tidak menyebar ke bagian tanaman yang lain. Demikian cara mengatasi bulai pada tanaman terong. Pastikan untuk melakukan perawatan yang baik dan tepat agar tanaman terong tetap tumbuh dengan subur dan sehat.
Salahsatu penyakit yang menyerang tanaman cabe ialah virus kuning atau biasa disebut dengan bulai atau bule. Tanaman cabe yang terserang virus ini daun dan batangnya akan terlihat menguning. Kemampuan fotosintesis tanaman cabe yang terserang bulai akan menurun. Hal ini akan berdampak pada menurunnya produktivitas tanaman cabe dimana jumlah buah akan menurun dan banyak bunga dan buah yang rontok.

JAKARTA, - Peluang pasar terong yang sangat luas. Maka dari itu, budidaya terong harus dilakukan dengan maksimal. Salah satu tahapan dalam budidaya terong yang perawatan. Terdapat berbagai cara dalam merawat terong, supaya pertumbuhan dan produktivitas tanaman optimal. Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa 28/2/2023, berikut cara merawat tanaman terong yang juga Cara Menanam Terong Belanda dengan Mudah 1. Penyulaman Bibit tanaman terong yang baru ditanam di lahan, menghadapi berbagai kondisi cuaca, sehingga terdapat beberapa tanaman yang mati. Penyulaman dilakukan untuk mengganti bibit tanaman terong yang mati. Kegiatan penyulaman biasanya dilakukan 7 sampai 14 hari setelah bibit ditanam. PIXABAY/RYCKY21 Ilustrasi terong, tanaman terong. 2. Penyiangan Rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman terong, jika dibiarkan dapat merugikan. Hal ini karena rumput liar akan menyerap kandungan nutrisi dan air yang dibutuhkan oleh tanaman terong, sehingga pertumbuhan tanaman terganggu. Pembersihan rumput liar dilakukan secara manual menggunakan sabit maupun cangkul. Selain itu juga, rumput liar dapat diatasi dengan pemasangan mulsa plastik maupun juga Cara Menanam Terong di Polybag, Tak Perlu Lahan Luas 3. Penyiraman Cara merawat tanaman terong berikutnya yaitu melakukan penyiraman. Kebutuhan air untuk tanaman terong harus selalu terpenuhi. Jika terjadi kekurangan air, tanaman akan layu bahkan mati. Penyiraman dilakukan dengan cara disemprot menggunakan selang, penggenangan air maupun hujan buatan menggunakan sprinkle. Waktu penyiraman yang baik yaitu pada pagi dan sore hari, terutama pada musim kemarau. 4. Pemupukan Semua makhluk hidup memerlukan makanan, tidak terkecuali terong. Tanaman terong memerlukan makanan dalam bentuk unsur hara yang terkandung dalam tanah. Namun, seiring berjalannya waktu, kandungan unsur hara dalam tanah akan berkurang, sehingga perlu dilakukan pemupukan. Gunakanlah pupuk yang mengandung Nitrogen N, Phosphor P, dan Kalium K yang lengkap. Jenis pupuk untuk tanaman terong yang dapat Anda gunakan seperti pupuk phonska dan pupuk mutiara. Baca juga Tips Pemberian Pupuk untuk Tanaman Terong yang Tepat 5. Pencegahan dan pengendalian hama penyakit Hama penyakit yang menyerang tanaman, akan mengganggu pertumbuhan tanaman. Bahkan pada tingkat serangan yang parah, terjadi kegagalan panen. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pencegahan dan pengendalian supaya serangan tidak semakin meluas. Pencegahan dapat dilakukan menggunakan perangkap seperti yellow trap dan penggunaan varietas tahan, sedangkan pengendalian dapat menggunakan pestisida sesuai jenis dan dosis yang dianjurkan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Caramengatasi hama ulat tanaman terong//Video kali ini berbagi tetang cara membasmi hama pada tanaman terong, obat yg saya gunakan obat reggent dan peditox/
Syarat Tumbuh Tanaman TerongCara Budidaya Tanaman Terong1. Pemilihan Benih2. Penyemaian Benih3. Pengolahan Tanah4. Penanaman Tanaman Terong5. Pemeliharaan Tanaman Terong6. Jenis Hama dalam Tanaman Terong7. Panen Artikel Terkait Tanaman terong menjadi salah satu tanaman yang paling sering dibudidayakan oleh masyarakat terutama di Indonesia. 7 Cara Budidaya Tanaman Terong Untuk Pemula Bahkan tanaman ini telah menjadi salah satu sayuran yang seringkali disajikan dalam menu makanan di Indonesia. Ada pula yang menganggap terong sebagai lalapan yang tidak boleh ketinggalan untuk disantap. Kelezatan dan tingkat gizi dari terong bisa jadi menjadi daya tarik masyarakat dalam mengonsumsi terong. Jenis dari tanaman terong pun cukup beragam dan tidak hanya terbatas dalam satu jenis. Jenis-jenis tersebut diantaranya terong bogor, terong gelatik, terong medan, serta terong jepang. Disamping jenisnya yang beragam, warna dari terong juga banyak macamnya. Misalnya, terong ungu, terong hijau, dan terong putih. Namun, jenis terong yang lebih banyak dijumpai umumnya adalah terong dengan warna ungu. Meskipun jenis dan warnanya memang beragam, tetapi tanaman ini memiliki nama latin yang sama yaitu Solanum melongena. Konon, terong pertama kali ditemukan di India, hanya saja ada beberapa sumber juga yang menyebut Indonesia sebagai daerah asal terong. Dilihat dari penemuannya, tanaman ini sebenarnya mudah sekali tumbuh bahkan di daerah perhutanan. Saat ini, budidaya tanaman terong juga bisa dilakukan oleh semua orang yang berkeinginan untuk membudidayakannya. Terdapat beberapa cara yang bisa diaplikasikan oleh pembudidaya. Selain itu, beberapa hal juga harus diperhatikan demi tumbuhnya tanaman terong yang sehat dan menghasilkan panen yang melimpah. Syarat Tumbuh Tanaman Terong Iklim, media tanah, juga tingkat ketinggian dari suatu tempat yang akan dijadikan lahan budidaya, tidak boleh luput dari perhatian saat akan melakukan budidaya suatu tanaman. Ketiga hal tersebut merupakan kriteria yang harus dipenuhi oleh para pembudidaya terong supaya terong yang mereka tanam bisa berbuah dengan sehat. Jika ketiga kriteria itu tidak sesuai dengan syarat tumbuh tanaman terong, maka biasanya terong akan tumbuh tidak sehat atau bahkan gagal tumbuh. Iklim Tanaman terong yang dapat hidup di berbagai lingkungan, ternyata juga memiliki syarat khusus dalam hal iklim. Iklim yang paling cocok untuk tanaman ini adalah tropis dengan suhu antara 25-30 °C. Untuk curah hujannya, terong akan tumbuh dengan baik pada daerah bercurah hujan 85-200 mm/bulannya, dan setidaknya harus mendapat sinar matahari yang cukup, tidak berlebihan dan tidak terlalu kurang pula. Media Tanah Media tanah ini menjadi salah satu komponen penting yang tidak lepas dari budidaya tanaman apapun. Pada tanaman terong, jenis tanah yang bagus untuk budidaya adalah tanah andosol, latosol, dan regosol. Jenis tanah ini tergolong tanah lempung yang mampu mengikat air dengan baik, namun tidak pada tanah yang digenangi air. Selain itu, media tanahnya juga harus menggunakan tanah yang gembur. Untuk pH dari tanah yang sesuai adalah 6,5-7, sedangkan tanah yang memiliki pH di bawah itu harus ditaburi kapur pertanian atau yang sering disebut dengan dolomit. Satu hal yang juga tak boleh dilupakan dalam memilih media tanah adalah kandungan unsur hara yang cukup. Tingkat Ketinggian Ada beberapa tanaman yang dalam pertumbuhannya lebih cocok pada daerah dengan dataran tinggi atau malah pada daerah dataran rendah. Jika tanaman hanya mampu tumbuh pada tingkat ketiggian tertentu, tentu saja akan menyulitkan. Apalagi jika seseorang ingin membudidayakan suatu tanaman, sedangkan lokasi tempat budidaya tidak memenhui kriteria. Untungnya, budidaya dengan tanaman terong bisa dilakukan pada dataran rendah maupun dataran tinggi. Tingkat ketinggian dari dataran tersebut biasanya mencapai 1000 mdpl. Mengingat tanaman ini bisa ditanam di dataran rendah atau tinggi, maka ini akan memudahkan para pembudidaya dalam melakukan budidaya terong. Sebelum memulai untuk membudidayakan terong, ada beberapa cara budidaya tanaman terong yang perlu diketahui. Cara-cara tersebut meliputi pemilihan benih, penyemaian, pengolahan tanah, penanaman tanaman, pemeliharaan, hingga panen. 1. Pemilihan Benih Cara ini merupakan cara yang paling awal yang harus dilakukan oleh pembudidaya terong. Benih terong tidak boleh dipilih secara sembarangan. Umumnya, benih yang tinggi kualitasnya adalah benih terong hibrida. Kemudian, sebelum melakukan penyemaian benih, para pembudidaya harus merendam benih kurang lebih dalam 2 jam. Perendaman benih ini bisa dilakukan dengan pupuk organik cair GDM. Jumlah takaran pupuknya sekitar 100 ml yang dilarutkan dalam 1 liter air. Tujuan perendaman benih dilakukan supaya memecah masa tidur benih atau dormansi, dengan begitu akan membuat benih lebih mudah dan cepat tumbuhnya. 2. Penyemaian Benih Selepas melakukan pemilihan dan perendaman pada benih terong, maka langkah selanjutnya adalah melakukan penyemaian. Penyemaian benih terong bisa di lakukan pada pot yang diisi tanah dan pupuk kandang dengan takaran perbandingan satu banding satu. Benih tersebut umumnya bisa tumbuh pada kurun waktu 10 hari dimulai dari proses penyemaian. Bila benih sudah tumbuh, maka jangan lupa untuk rutin melakukan penyemprotan menggunakan pupuk organik GDM sekali dalam seminggu sebanyak 2 gelas air mineral per tangki ukuran 15-20 liter. Jika ingin memindahkan tanaman terong ke media tanah yang lebih luas, maka harus menunggu hingga tanaman memiliki 5 daun atau sekitar 5 minggu dari tumbuhnya benih. 3. Pengolahan Tanah Tanah sebagai media tanam tanaman terong juga harus diolah terlebih dahulu supaya tanah siap ditanam. Dalam mengelola tanah untuk tanaman terong, tanah sebaiknya dibajak dengan kedalaman hingga 30 cm. Jika ingin dicangkul pun juga bisa dan sebaiknya dilakukan sebanyak 3 kali. Selanjutnya, buat bedengan dan parit dengan masing-masing kriteria lebar sebesar 120-140 cm pada bedengan dan lebar parit sebesar 30-50 cm serta kedalamannya hingga 30 cm. Kapur pertanian juga harus ditaburkan pada tanah sesuai dengan pH tanah. Kemudian, taburkan pupuk kandang dengan kisaran ukuran hingga 1 kg per lubangnya. Semprotkan Black BOS atau Bio Organic Stimulant pada bedengan untuk membuka pori-pori tanah dan menghindari terjadinya penyakit pada tanaman. 4. Penanaman Tanaman Terong Dalam proses penanaman tanaman terong, pembudidaya harus memperhatikan dahulu mengenai jarak penanaman. Umumnya, dalam satu bedengan ada 2 baris tanaman terong. Setiap baris ini akan diberikan jarak yang dibedakan menjadi dua macam yaitu jarak dalam barisan serta jarak antar barisan. Untuk jarak dalam barisan biasanya dibuat sekitar 70 cm, sedangkan jarak antar barisan sekitar 90 cm. Jangan lupa, untuk pemindahan benih terong hanya bisa dilakukan apabila tanaman terong telah tumbuh dengan lima helai daun atau sekitar 5 minggu. Jika pemindahan telah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemeliharaan pada tanaman terong. 5. Pemeliharaan Tanaman Terong Pemeliharaan tanaman terong digunakan untuk menghindari terjadinya penyakit atau serangan hama pada terong itu sendiri. Dalam langkah pemeliharaan tanaman terong, pemupukan adalah salah satu cara yang dianggap ampuh dan harus dilakukan berkala bukan hanya pada satu waktu. Pemberian pupuk ini bisa diberikan oleh pembudidaya jika usia tanaman telah mencapai 2 minggu setelah proses penanaman. Pupuk yang dipilih dianjurkan memiliki kandungan nitrogen. Namun, jika ingin menggunakan pupuk campuran, seperti pupuk nitrogen dan kalium, maka takaran yang harus digunakan adalah satu banding satu. Jumlah pupuk yang diberikan sekitar 10 g per tanaman dan jaraknya sekitar 5 cm dari bagian pangkal batang. Jika pemupukan tadi dilakukan saat tanaman berusia 2 minggu, pemupukan selanjutnya harus dilakukan saat tanaman terong sudah mencapai usia 3 bulan. Pupuk yang bisa digunakan adalah pupuk campuran nitrogen dan kalium. Selain itu, ada pempukan lainnya yang bisa diaplikasikan untuk mempercepat tumbuhnya buah dari tanaman menggunakan pupuk organic cair GDM. Pemupukan tersebut dilakukan sekali dalam satu minggu di bagian daun atas dan bawah sebesar 2 gelas air per tangki dengan ukuran 15-20 liter. Tanaman yang terlihat tidak tumbuh sehat, mengering, ataupun layu sebaiknya segera dicabut dan digantikan dengan benih baru. Semak belukar yang tumbuh disekitar tanaman juga harus disingkirkan atau dibersihkan. Menyiangi gulma juga tidak boleh dilupakan dalam hal perawatan tanaman terong. Kemudian, lakukan penyiraman pada tanaman secara rutin sekali dalam tiga hari agar bunga tanaman cepat tumbuh. Jika bunga sudah tumbuh pun tingkat penyiraman harus ditingkatkan sampai sekali dalam dua hari. Untuk menopang tumbunya tanaman, pemasangan ajir bisa dilakukan jika tanaman sudah berusia tiga minggu. Pemasangan ajir ini juga tidak diperbolehkan sampai melukai akar karena akan mengganggu pertumbuhan tanaman. Usahakan untuk menggunakan jarak aman 7 cm dalam penancapan ajir dari pangkal batang. 6. Jenis Hama dalam Tanaman Terong Jenis Hama dalam Tanaman Terong Tak jarang, setiap tanaman pastinya mengalami masalah berupa serangan hama atau penyakit tertentu. Pada tanaman terong, hama yang seringkali menyerang meliputi kutu kebul Bemisia tabacil, kutu daun Myzus persicae, oteng-oteng Epitachna sp., serta pengorok daun Liriomyza sp.. Dalam menanggulangi adanya hama ini, pembudidaya terong bisa melakukannya dengan insektisida nabati, piretroid sintetik, dan biologi. Bisa juga dilakukan dengan menggunakan perangkap kuning dengan jumlah yang disesuaikan dengan besarnya lahan tanaman. Sementara itu, jika ingin menanggulangi adanya penyakit adalah dengan pupuk organik cair GDM serta Black BOS. Baca Juga Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Terong 7. Panen Waktu panen bisa dikatakan waktu yang paling ditunggu-tunggu karena akan menentukan keberhasilan suatu budidaya tanaman. Pada budidaya tanaman terong, waktu untuk panen dilakukan saat usia tanaman sudah mencapai 3,5 bulan atau sekitar 70-80 hari. Panen bisa dilakukan sekali atau dua kali dalam satu minggu saat pagi dan sore hari. Panen Tanaman Terong Saat memanen, proses pemetikan dilakukan dengan tangkainya. Pengelompokan hasil panen harus disesuaikan dengan warna buah dan ukurannya. Perlu diketahui jika buah terong ini merupakan buah yang tidak memiliki ketahanan lama, sehingga harus segera dipasarkan. Dalam mengemas buah juga harus berhati-hati untuk menghindari terjadinya kecacatan pada kulit buah. Jika suatu budidaya berhasil biasanya hasil panen bisa mencapai hingga ton-tonan terong sesuai dengan besarnya lahan. Itulah sekilas cara budidaya tanaman terong yang bisa dicoba bagi para petani maupun orang-orang yang ingin belajar membudidayakan terong. Semua langkah dimulai dari pemilihan benih hingga pemeliharaan tanaman merupakan langkah penting dan tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Hal ini tentu saja dimaksudkan untuk mendapatkan hasil panen yang berkualitas. Kemudian, mengingat tingkat konsumsi terong di Indonesia masih cukup tinggi, maka membudidayakan terong juga bisa menjadi salah satu alternatif untuk mendapatkan penghasilan lebih. Dilansirdari Gardening Know How, Jumat (5/8/2022), masalah memar dan pembusukan pada tomat biasanya dimulai pada fase pertama buah yang belum mencapai ukuran penuh.. Memar tersebut tampak berair dan berwarna coklat kekuningan awalnya, lalu akan tumbuh hingga merusak sebagian besar buah. Selain tomat, tanaman sayur juga bisa mengalami busuk ini paprika, terong, dan labu.

Cara Pengendalian Penyakit pada Tanaman Terong Hama & Penyakit – Tanaman terong termasuk salah satu jenis tanaman budidaya yang berumur panjang dan produktif. Harga terong dipasaran relatif lebih stabil, dibandingkan komoditi lainnya. Tanaman terong adalah tanaman yang dianggap paling mudah dibudidayakan. Sehingga terong banyak dibudidayakan secara luas oleh petani. Namun demikian jangan menganggap sepele dalam menanam, memelihara dan merawat tanaman terong. Karena banyak sekali penyakit yang sering mengganggu tanaman ini. Cara Mengatasi Penyakit Pada Tanaman Terong Jenis dan Gejala Serangan Penyakit pada Tanaman Terong 1. Rebah Semai Rebah semai adalah penyakit yang menyerang pada saat persemaian benih. Bibit yang terserang akan layu dan mati karena pangkal batang membusuk. Penyakit ini mudah menyebar pada tanaman lainnya, terutama saat musim hujan. Rebah semai disebabkan oleh cendawan Pytium sp dan Rhizoctonia solani. Pengendalian a. Menyemai denngan jarak tidak terlalu rapat b. Menggunakan varietas yang tahan c. Mencabut dan membuang tanaman terserang d. Siram semaian seperlunya, jangan terlalu basah/lembab e. Semprotkan fungisida antracol, dithane, Bion M atau Cozeb 2. Busuk Buah Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phytoptora sp, gejala ditandai dengan adanya bercak memanjang pada bagian tengah buah. Pada kulit buah terlihat bercak coklat. Penyakit ini dengan cepat meluas keseluruh daging buah dan menyebabkan buah lembek dan busuk. Sehingga buah terlepas dari tangkai pada bagian kelopak dan jatuh. Pengendalian a. Menanam varietas yang tahan b. Ambil dan musnahakan buah yang terinfeksi c. Semprotkan dengan fungisida dithane, antracol, cozeb, atau Bion M 3. Layu Fusarium Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum yang menyerang bagian akar tanaman. Gejalanya adalah tanaman yang terlihat segar dipagi hari dan layu pada siang hari, kemudian segar kembali pada sore hari. Hal ini berlangsung selama beberapa hari, hingga akhirnya tanaman mati. Layu fusarium akan menyebar secara cepat pada musim hujan. Pengendalian a. Pergiliran tanaman b. Membersihkan gulma dan tanaman inang c. Menggunakan mulsa plastik pada musim hujan d. Mengatur jarak tanam e. Pengocoran trichoderma sebelum tanam dan setiap seminggu sekali setelah penanaman f. Mencabut dan memusnahkan tanaman yang terserang 4. Layu Bakteri Gejala serangan terlihat jika ada tanaman yang layu secara tiba-tiba. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum yang menyerang akar tanaman. Akar menjadi busuk dan menyebabkan layu kemudian mati. Pengendalian a. Rotasi tanaman yang bukan inang b. Menjaga area tanaman agar tidak lembab c. Mencabut dan memusnahkan tanaman terserang d. Semprotkan bakterisida pada panggkal batang. Bakterisida yang digunakan misalnya agrimicin, agrept, bactoxyn atau plantomycin 5. Antraknosa Gejala pada buah terdapat bercak kering berbentuk bulat berwarna hitam kecoklatan seperti terbakar. Pada batang tanaman gejala terlihat dengan adanya batang yang membusuk berwarna kehitaman dan basah. Antraknosa disebabkan oleh cendawan Gloeosporium melongena Ell. Pengendalian a. Menanam varietas yang tahan b. Mengatur jarak tanam c. Membersihkan gulma yang bisa menjadi tanaman inang d. Memusnahkan buah terinfeksi dan memangkas bagian tanaman yang terserang e. Semprotkan dengan fungisida antracol, cozeb, Bion M atau Dithane 6. Bercak Daun Bercak daun disebabkan oleh cendawan Cercospora sp, Altenaria solani dan Botrytis cinerea. Gejala awal terlihat adanya bercak – bercak coklat berbentuk bulat pada daun tua. Lama kelamaan daun akan berwarna kuning dan rontok. Bercak daun pada musim hujan akan cepat menyebar keseluruh daun tanaman. Pengendalian a. Menanam varietas yang tahan b. Mengatur jarak tanam c. Menggunakan mulsa plastik jika menanam dimusim hujan d. Menjaga kebersihan areal dari gulam agar area tanaman tidak lembab e. Semprotkan fungisida starmyl, saromyl, score atau dithane 7. Busuk Pangkal Batang / Leher Akar Gejala terlihat pada pangkal batang yang membusuk, kulit terkelupas dan basah berwarna kecoklatan. Tanaman menjadi layu, rebah dan mati. Penyakit ini disebabkan oleh Sclerotium rolfsii. Pengendalian a. Menggunakan varietas yang tahan b. Mengatur jarak tanam c. Mencabut dan memusnahkan tanaman yang terserang d. Menjaga kelembaban tetap stabil e. Semprotkan fungisida antracol, dithane, cozeb atau bion M 8. Busuk Daun / Lodoh Penyakit busuk daun disebabkan oleh cendawan Pseudoperonospora cubensis berk. Gejala terlihat dengan adanya daun yang membusuk berwarna kecoklatan hingga hitam dan basah. Pertumbuhan tanaman menjadi terganggu dan lambat. Beberapa daerah menyebut penyakit ini dengan penyakit lodoh. Pengendalian a. Mengatur jarak tanam b. Mengendalikan gulma dan rumput liar c. Menggunakan varietas yang tahan d. Memetik dan memusnahkan bagian daun yang terserang e. Semprotkan fungisida score, starmyl, saromyl atau antracol Baca juga Mengendalikan Hama Pada Tanaman Terong Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengendalikan penyakit pada tanaman terong dan tanaman lainnya, yang umumnya disebabkan oleh cendawan patogen antara lain menjaga kelembaban, mengatur jarak tanam, rotasi tanaman dan membersihkan gulma. Langkah-langkah tersebut mampu menekan serangan penyakit secara signifikan. Cendawan patogen akan mudah dan cepat menyebar pada kondisi yang lembab dan lingkungan tanaman yang kotor. Demikian tentang cara mengendalikan penyakit pada tanaman terong, semoga bermanfaat…. Salam mitalom !!!

Homepage» Tanaman » Cara Mengatasi Penyakit Layu Pada Tanaman Terong. Cara Mengatasi Penyakit Layu Pada Tanaman Terong. 27/08/2020 27/08/2020 oleh admin-133 views. Sekilas gejala ini mirip dengan layu bakteri namun bedanya adalah pada lamanya fese infeksinya. Bahkan lebih parahnya lagi penyakit ini juga bisa menyerang tanaman keras seperti . 95 218 132 177 265 167 162 342

cara mengatasi bulai pada tanaman terong